Dampak Negatif Narkoba Bagi Perkembangan Generasi bangsa dan Perkembangan Remaja
I. PENDAHULUAN
Narkoba merupakan bahan dan obat yang sangat terlarang berdasarkan hukum
setiap negara. Narkoba tidak saja merusak generasi bangsa, namun
narkoba juga bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh serta pemikiran orang
yang menggunakannya. Bahaya narkoba
juga narkotika telah di ketahui semua orang saat ini. Namun masih saja
banyak yang masih menikmati barang haram itu. Kali ini saya menguraikan
apa saja yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya, agar kita
semua menghindarinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya
yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi,
bahwa kelemahan iman dan jauhnya diri kepada Allah merupakan faktor
terpenting yang membawa kita masuk ke dalam lingkungan narkoba, manusia
yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba, tidak mungkin
dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan,
maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan
jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat, para
pencandu narkoba pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun, artinya
usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar, pada awalnya
pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya mereka yang sudah mengenal
rokok, karena kebiasaan merokok sepertinya sudah menjadi hal yang wajar
di kalangan pelajar saat ini.
Dalam makalah ini Ibrahim Lubis akan membahas mengenai Dampak Negatif
Narkoba Bagi Perkembangan Generasi Bangsa khususnya perkembangan Remaja.
II. PEMBAHASAN
Dampak Negatif Narkoba Bagi Perkembangan Generasi bangsa dan Perkembangan Remaja
A. Pengertian Narkoba
Narkoba sudah menjadi istilah populer di masyarakat, namun masih sedikit
yang memahami arti narkoba. Sebagaimana artinya bahwa narkoba adalah
singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, dalam
arti luas adalah obat, bahan atau zat.
Jika masuk ke dalam tubuh baik secara oral atau di hirup maupun di
suntikkan di intravena, maka Narkoba akan memberikan berpengaruh pada
kerja otak atau susunan syaraf pusat. Psitropika tidak di jualbelikan ,
dimiliki, di simpan dan di gunakan. Apabila penggunaan dilakukan secara
tidak sah berarti orang yang menggunakannya telah melanggar hukum.
Narkoba menyebabkan ketergantungan dan di nyatakan sebagai bahan yang
berbahaya untuk di konsumsi.
Beberapa hal yang perlu di ketahui tentang narkotika, psikotropika, dan
bahan adiktif, ketiganya berasal dari bahan yang berbeda dan memiliki
dampak yang berbeda, ketiganya juga kerap menjadi perdagangan
terselubung yang korbanya yang tidak lain anak-anak yang belum memiliki
pengetahuan mengenai narkoba.
B. Jenis-Jenis Narkoba
Banyak sekali jenis-jenis Narkoba. Narkoba tidak saja terdapat dari
berbagai unsur dan komponen, akan tetapi narkoba juga mempunyai
jenisnya. Adapun jenis narkoba adalah:
1. Opium
Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya, dikonsumsi dengan
cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap
bersama rokok. Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang
dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu
berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama, tak lama
kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan
tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya.
Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa
mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya, dia akan merasakan sakit
yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya, kesehatannya akan menurun
drastis.
Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya
menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus
menyusut.
2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan dan kebugaran
yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari
sinilah dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh kenikmatan
yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung
(mimisan) dan muntah berulang-ulang, pecandu juga akan mengalami
kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut.
Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan
menurunnya tekanan darah, kondisi ini bisa menyebabkan koma yang
berujung pada kematian.
3. Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang
dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang
paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan
(ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan
mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika
demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk
menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap
untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan.
Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk
melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot
akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup
parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus
dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi
sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah
data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan
pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan
dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan
codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam
beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5. Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di
pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam
selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena
itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada
selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya
dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana,
yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah
menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling
banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira
dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah
dan takut, hingga halusinasi.
6. Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa
penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko
ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan
kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa
jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga
mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan
ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam
beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi
(turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak
dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur
penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7. Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama,
sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana,
hashish, dan hemp.Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja
adalah zat trihidrocaniponal (THC).
C. Beberapa Penelitian Tentang Narkoba
Penelitian yang dilakukan Yayasan Anak Cinta Bangsa (YCAB) menguak
banyaknya anak di rentang usia10-13 tahun menjadi pencandu zat yang
sangat bebahaya itu.
Berawal dari menghisap rokok, anak dan remaja yang mempunyai rasa ingin
tahu yang besar dan mencoba sesuatu yang baru maka ia akan beralih pada
zat lain yang akan memberikan sensasi dan kenikmatan yang lebih, yaitu
narkoba.
Tingginya penularan HIV AIDS, di antaranya di tularkan melalui jarum
suntik secara bergiliran, beberapa penelitian juga menyatakan
kecendrungan pencandu narkoba melakukan hubungan seks sebelum atau
sesudah menggunakan narkoba, sehingga makin memperparah penyebaran HIV
AIDS di Indonesia.
Sebuah penelitian juga menunjukan ikatan yang kuat antara anak dan orang
tua punya faktor besar dalam mencegah anak terjerat narkoba yang ada di
lingkungan kita.
D. Dampak Negatif Memakai Narkoba
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi
muda kian meningkat, maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut dapat membahayakan hidup bangsa ini di kemudian hari , karena
pemuda sebagai generasi yang di harapkan menjadi penerus bangsa ,
semakin hari semakin rapuh karena di gerogoti narkoba zat-zat adiktif
yang menghancurkan syaraf sehingga pemuda tersebut tidak dapat berfikir
jernih, akibatnya generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya
akan tinggal kenangan
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian.
- Sering membolos , menurunya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah.
- Sering menguap , mengantuk, dan malas.
- Tidak memperdulikan kesehatan dirinya.
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.
E. Upaya Pencegahan Narkoba
Upaya pencegahan penyebaran narkoba di kalangan pelajar sudah seharusnya
menjadi tanggung jawab kita bersama, dalam hal ini semua pihak termasuk
orang tua , guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama
dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya
narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Pihak
sekolah juga harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik
anak didiknya , karena biasanya penyebaran transaksi narkoba sering
terjadi di sekitar lingkungan sekolah
Kemudian faktor yang terpenting itu adalah orang tua siswa itu sendiri
dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, dan memberikannya
pendidikan moral dan keagamaan . Dengan berbagai upaya tersebut di atas
mari kita bersama-sama menjaga generasi muda dari bahaya narkoba ,
sehingga harapan kita melahirkan generasi yang cerdas dan tangguh di
masa yang akan datang dapat terwujud dengan baik.
III. PENUTUP
Dampak Negatif Narkoba Bagi Perkembangan Generasi bangsa dan Perkembangan Remaja
1. Kesimpulan
Sebagaimana yang telah diulas dan kita ketahui bersama bahwa narkoba
merupakan bahan dan zat yang sangat berbahaya bila disalahgunakan.
Dampak negatif yang ada dalam narkoba tidak saja dapat merusak generasi
bangsa, akan tetapi akan merusak kesehatan serta kejiwaan penggunanya.
Rusaknya kejiwaan yang diakibatkan dari memakai narkoba dikarenakan
pengaruh candu dan daya dorong yang ada dalam pengaruh narkoba. Oleh
karena itu jangan pernah sekali-kali untuk berniat mencoba narkoba,
karena sekali kamu mencoba dan memakai narkoba, maka sesungguhnya kamu
telah menempatkan dirimu kejurang yang cukup membahayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar