Selasa, 02 Desember 2014

Tweak Notifikasi iPad dengan Tampilan Notification Center OS X Yosemite

Notification Center yang hadir di iOS bisa dibilang sedikit terlambat karena Android telah merilis notification center terlebih dahulu sehingga banyak orang menilai iOS meniru Android dalam fitur Notification Center ini. Kali ini dengan versi terbaru dari iOS yaitu iOS 8, pengguna iOS tentunya penasaran bagaimana bentuk dari Notification Center yang akan mereka gunakan, apakah mirip dengan iOS atau OS X Yosemite.
Ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara Notification Center di iPad dan iPHone. Tetapi dengan ukuran layar yang cukup besar di iPad, maka telah hadir tweak untuk notifikasi iPad sehingga tampilan notification centernya akan mirip dengan OS X Yosemite. Centrum for iPad merupakan tweak jailbreak dan tersedia di Cydia oleh BigBoss repo. Centrum merupakan tweak khusus untuk iPad yang akan memberikan bentuk notification center seperti OS X Yosemite yang berada di kiri atau kanan dari layar. Pada normalnya notifikasi iPad akan muncul dari atas layar. Untuk kamu pengguna iPad, kamu bisa mendapatkan tweak Centrum ini seharga satu dolar.

WeChat Terdepan di Asia Pasifik

Menurut data yang dikeluarkan Global Web Index (GWI), disebutkan bahwa WeChat merupakan aplikasi instant messenger yang mengalami pertumbuhan paling pesat selama dua tahun belakangan ini. Hasil riset tersebut didapat dari 170 ribu responden yang tersebar di 32 negara.
WeChat berhasil meraih posisi terdepan dengan raihan sebesar 23%, sedangkan Facebook berada di posisi kedua dengan persentase 20% dan WhatsApp dengan angka 18%. Penyumbang pengguna terbesar disebutkan berasal dari kawasan Asia Pasific yang memang sangat antusias dengan layanan aplikasi chat.
“Banyaknya jumlah pengguna WeChat dipengaruhi oleh basis penggemar di Cina yang mencapai lebih dari 50 persen populasi,” kata Jason Mander, Head of Trends GWI. Jason menambahkan bahwa pengguna WeChat ada di rentang usia 35 sampai 44 tahun.
Pengguna WeChat terbesar berasal dari negara-negara seperti China, Singapura, Malaysia, dan juga Indonesia. Bahkan menurut Jason, pertumbuhan pengguna di tanah air mencapai peningkatan lebih dari 800%. Peningkatan ini terjadi pada kurun waktu antara kuartal pertama 2013 sampai kuartal ketiga 2014.

Server Sony Picture Dihack, Lima Film Terbarunya Beredar Secara Illegal!

Server milik Sony Pictures diketahui telah diretas dan sempat tidak bisa diakses sama sekali. Tidak hanya itu, beberapa dokumen serta film-film miliki mereka yang belum dirilis ke pasaran, ternyata ikut menjadi sasaran para peretas tersebut. Tidak hanya itu, pihak peretas bahkan mempublikasikan lima film milik Sony yang diketahui kini telah beredar di situs-situs torrent.
Kelima judul tersebut diantaranya Annie, Mr.Turner, Still Alice, dan To Write Love On Her Arms atau menggunakan judul lain yaitu Fury. Film Fury sendiri telah tayang di bioskop Amerika Utara selama enam minggu dan kini menjadi film kedua yang paling banyak dibajak dengan unduhan sebanyak 1,2 juta kali hingga Minggu (30/11) kemarin.
Pihak Sony Pictures mencurigai bahwa dalang dari bobolnya server mereka berasal dari Korea Utara. Hal ini terkait dengan aksi ‘balas dendam’ mereka terhadap film komedi keluaran Sony Pictures berjudul The Interview. Film ini mengisahkan dua orang jurnalis suruhan CIA yang ditugaskan untuk membunuh pemimpian Korea Utara, Kim Jong-Un.
Pihak peretas yang menamakan dirinya GOP atau Guardians Of Peace mengaku bertanggung jawab atas peristiwa ini. Mereka pun mengatakan bahwa bobolnya server Sony akibat dari kelalaian pihak mereka dan juga mengakui bahwa berhasilnya mereka menyusup ke server berkat adanya bantuan dari orang dalam Sony.

Kedepannya Google Glass Akan Gunakan Prosesor Intel

Meski hingga kini Google Glass belum diluncurkan secara resmi, namun Google diperkirakan akan kembali meluncurkan kacamata pintar versi terbarunya dengan menggunakan prosesor Intel didalamnya.
Menurut The Wall Street Journal, hal ini diungkapkan oleh sumber terpercaya Google yang juga mengatakan bahwa Intel memang tertarik untuk membenamkan chip mereka ke wearable device. Chip Intel ini akan menggantikan prosesor Texas Instrument yang sebelumnya digunakan oleh Google Glass generasi pertama.
Nantinya Intel berencana untuk mempromosikan kacamata tersebut dan mengedarkannya ke jaringan rumah sakit ataupun produsen pihak ketiga guna menghadirkan Google Glass. Melalui proyek ini, Google telah bekerja sama dengan pengembang perangkat lunak seperti Augmedix Inc dan APX Labs LLC untuk mendorong penggunaan kacamata tersebut dalam industri kesehatan, konstruksi, dan manufaktur. Nantinya karyawan akan dimudahkan mendapatkan informasi tertentu melalui tampilan layar dari kacamata tersebut.
Mr.Johnsen yang bertanggung jawab atas proyek ini mengatakan bahwa Google Glass generasi terbaru ini akan memiliki daya tahan baterai yang lebih baik. Karena salah satu kelemahan Google Glass pertama adalah daya tahan baterainya yang tidak lama.
Setelah sempat meluncurkan prototipe dan beredar untuk kalangan terbatas, Google Glass generasi pertama seperti tidak diketahui kelanjutan peredarannya. Malah beberapa pengembang yang tadi bekerja sama dalam proyek ini, mulai meninggalkannya dikarenakan mereka lebih tertarik dengan wearable device lain seperti smartwatch.

Bocoran Lumia 1030 Sudah Mulai Menampakkan Diri

Seperti diberitakan sebelumnya, AdDuplex telah mendapatkan bocoran empat smartphone Microsoft yang masih berupa prototipe. Dan ternyata salah satu prototipe tersebut ditenggarai merupakanLumia 1030 yang dihadirkan sebagai pengganti seri Lumia 1020.
Bocoran yang didapat dari sumber di Cina menyebutkan bahwa Lumia 1030 bakal dirilis menyasar segmen high-end yang akan menggunakan sistem Windows 10. Windows 10 sendiri diperkirakan akan hadir pada pertengahan 2015 dan berarti smartphone ini bakal hadir tidak lama setelah kehadiran sistem operasi tersebut.
Sebagai penerus Lumia 1020, smartphone kemungkinan masih akan menggunakan beberapa keunggulan dari seri sebelumnya itu. Diantaranya kamera dengan resolusi tinggi 41 MP PureView dengan lampu kilat dari Xenon flashes yang diklaim memiliki kemampuan sebagai pengambil gambar berkualitas tinggi. Sedangkan kamera depan akan memiliki kekuatan 8,7 MP yang akan memanjakan para penggemar foto selfie.
Sedang spesifikasi lainnya mencakup layar Quad-HD 5,8 inci dengan resolusi 1440 x 2560 piksel yang berarti lebih besar dibanding Lumia 1020 dengan layar 4,8 inci dan resolusi 768 x 1280 piksel. Untuk prosesor disematkan chip Snapdragon 805 dengan RAM 3 GB, serta memori internal dengan pilihan kapasitas 32 GB atau 64 GB. Sebagai asupan daya diperkirakan akan menggunakan kapasitas 4300 mAh yang cukup tangguh.

Daftar Aplikasi Android 2014 Terbaik Versi Google Play Store

dak terasa sudah bulan desember di tahun 2014 yang berarti kita hanya sedikit lagi berganti ke tahun 2015. Dan saatnya kita melihat apa saja hal-hal terbaik yang telah dilewatkan selama di 2014, mungkin saja seperti misalnya berita dari Apple dengan merilis iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang berhasil menarik banyak sekali peminat, lalu dari Google sendiri yang telah merilis sistem operasi terbarunya dan hingga saat ini belum banyak bisa digunakan oleh pengguna Android yaitu Android 5.0 Lollipop.daftar 50 aplikasi android terbaik 2014
Nah Google Play Store juga sudah merilis daftar aplikasi Android terbaik 2014. Penasaran apa saja? Ini dia daftarnya:

Daftar Aplikasi Terbaik Android 2014 versi Google Play Store

  • 5by
  • 7 Minute Workout Challenge
  • Afterlight
  • Anywayanyday: Flights Hotels
  • BuzzFeed
  • Carousel – Dropbox Photos
  • Cartoon Network Anything
  • CNN Breaking US & World News
  • Comedy Central
  • Craftsy Classes (beta)
  • Dailymotion
  • Disney Movies Anywhere
  • djay 2
  • DramaFever
  • Duolingo Test Center
  • edjing – DJ Music Mixer Studio
  • Equalizer + mp3 Player Volume
  • Expedia Hotels and Flights
  • EyeEm: Camera & Photo Filter
  • Facetune
  • Frontback
  • Google Fit
  • Groupon – Daily Deals, Coupons
  • Hulu
  • IFTTT
  • iHeartRadio
  • komoot
  • lettrs
  • LINK – with people nearby
  • Link Bubble Browser
  • Locket Lock Screen
  • Luminosity
  • Mailbox
  • MAPS.ME – offline maps
  • Minube – Your travel app
  • Monki Chinese Class
  • muixmatch Music Player Lyrics
  • NYTimes
  • Obscure – Share what you want
  • OkCupid Dating
  • Onefootball – Pure Soccer!
  • Over
  • Pandora
  • Samba: Videos + Reactions
  • Secret – Speak Freely
  • Shazam
  • SlideShare Presentations
  • SoundHound
  • Sunrise Calendar
  • SwiftKey Keyboard
  • TED
  • Telegram
  • The Economist Espresso
  • Timehop
  • Todoist: To-Do List, Task List
  • Tunein Radio
  • Uber
  • Video Collage Maker
  • Wish – Shopping Made Fun
  • Wunderlist: To-Do List & Tasks
  • Yahoo News Digest
Jadi dari daftar diatas, aplikasi apa saja yang sudah kamu miliki di Android kamu?

Xiaomi Tertarik Untuk Membuat Android One

Di sela-sela acara peluncuran Xiaomi Remi Note 4G di India, Hugo Barra, Global Vice President Xiaomi mengatakan bahwa mereka tertarik dan kemungkinan akan berpartisipasi dalam menghadirkanAndroid One.
Android One memang menjadi alternatif menarik bagi produsen guna menghadirkan smartphone terjangkau dengan tetap mengedepankan keunggulan dan kemampuan khas ala Android. Lebih lanjut Barra mengatakan bahwa ia dan petinggi Xiaomi lainnya merupakan fans dari Androido One. Oleh karena itu akan menyenangkan bisa mereka bisa ikut serta dalam menghadirkan smartphone tersebut.
Meski demikian ketertarikan tersebut masih sebatas wacana karena Barra mengatakan bahwa Xiaomi sampai saat ini masih fokus pada perangkat mereka. Dan saat ini persiapan update Android 5.0 Lollipop adalah prioritas utama mereka.
Jika Xiaomi jadi merilis Android One, kemungkinan besar diperkirakan akan memiliki harga yang lebih terjangkau daripada jajaran smartphone Xiaomi lainnya. Dan jika sukses di pasaran seperti varian Xiaomi lainnya, bisa jadi membawa berkah tidak langsung kepada Google karena ini berarti bakal mendongkrak penjualan smartphone Android One, yang sampai saat ini penjualannya belum sesuai ekspektasi Google.

UbuTab, Tablet Sangar Berbasis Ubuntu Touch

Smartphone berbasis Ubuntu touch mulai menampakkan diri dan banyak pemerhati teknologi yang penasaran dengan perangkat tersebut. Namun apakah Ubuntu juga akan menghadirkan perangkat tablet? Saat ini Canonical lebih memfokuskan diri ke smartphone dibanding tablet. Namun sistem Ubuntu touch sendiri sudah dirancang agar bisa dijalankan pada dua perangkat tersebut.
Oleh karena itu seorang pengembang bernama Nikki Wertish berinisiatif membuat sebuah tablet yang menggunakan sistem Ubuntu touch. Tablet yang diberi nama UbuTab ini sudah ditampilkan di situs Indiegogo yang merupakan situs penggalangan dana bagi pengembang kreatif.
Spesifikasi yang ditawarkannya terbilang paling tinggi dibanding tablet yang beredar saat ini. Nikki Wertish mengatakan bahwa memiliki bezel yang 80% lebih tipis sehingga layarnya terkesan lebih lega. Menggunakan layar berukuran 10,1 inci dengan resolusi 1920 x 1200 piksel dengan teknologi IPS. Prosesornya menggunakan ARM Cortex-A9 Quad-Core 1,6 GHz dengan grafis Mali 400 MP4 Quad-Core GPU, RAM 2 GB, serta kapasitas media simpannya antara 1 TB dan 2 TB. Kapasitas baterainya juga cukup besar yaitu 11.000 mAh. Hebatnya lagi, UbuTab ditawarkan dengan harga terjangkau. Untuk kapasitas 1 TB hanya dibanderol dengan harga US$245 dan model 2 TB dihargai US$300 saja.
Apa yang ditawarkan ini memang sungguh menggoda. Namun UbuTab bisa dibilang masih berupa prototipe yang belum seratus persen sempurna. Nikki Wertish sebagai pembuatnya memang masih membutuhkan sejumlah dana agar protipe-nya tersebut bisa disempurnakan dan akhirnya dilempar ke pasaran. Dan untuk mewujudkan itu, Nikki mesti mendapatkan dukungan serta dana yang terkumpul melalui situs Indiegogo.

7 Kemampuan Kita Yang Hilang Akibat Teknologi yang Semakin Canggih

Tujuan utama sebuah teknologi diciptakan adalah mempermudah aktivitas penggunanya. Namun, dengan semakin dipermudahnya pengguna, ternyata ada efek samping yang cukup bisa menghilangkan kemampuan-kemampuan tertentu si pengguna.
Kemampuan apa sajakah yang hilang akibat teknologi? Berikut adalah daftar 10 kemampuan kita yang hilang akubat teknologi.

Matematika

Saat ini, sudah banyak aplikasi Kalkulator yang bisa di download gratis dan mudah. Kalkulator tersebut tentunya akan mempermudah kamu untuk melakukan perhitungan, baik itu hitungan yang sederhana maupun yang kompleks. Sejak kemunculan kalkulator, banyak orang yang mulai mengandalkan kalkulator sebagai alat hitungnya. Kemampuan menghitung orang tersebut secara perlahan-lahan akan menghilang dengan sendirinya digantikan dengan kalkulator.

Berkomunikasi dengan Orang Lain

Berkomunikasi dengan orang lain tentu hal yang penting dilakukan. Namun, sejak munculnya teknologi seperti smartphone, laptop dan lainnya. Berbicara ataupun berkomunikasi dengan orang lain sangat jarang terjadi. Kebanyakan dari mereka tetap fokus terhadap smartphone miliknya, tidak mencoba berbicara kepada orang lain. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan, pastinya akan membuat kemampuan berbicara seseorang terutama terhadap orang-orang baru akan menurun dengan sendirinya.

Kemampuan Navigasi

Sebelum adanya Maps Online, orang-orang bisa membaca navigasi yang ada pada peta, menentukan arah yang ingin dilewati, menghapal tempat dan lain-lain. Namun, sekarang kita dipermudah dengan maps atau peta online. Dengan bantuan sebuah Maps, kamu tidak perlu kesulitan lagi menentukan arah kemana tempat yang ingin kamu tuju. Bahkan Google Maps sudah memberitahumu rute terbaik dan tercepat agar sampai ketempat tujuan. Dengan begini, lama-kelamaan kemampuan manusia untuk membaca navigasi akan menghilang.

Mengecek Fakta

Beberapa waktu sebelum adanya Internet, orang-orang menggunakan buku refensi atau pergi ke perpustakaan untuk mendapatkan fakta ataupun informasi yang ingin dicari kebenarannya. Saat ini, orang dengan mudah mengecek sebuah fakta dari wikipedia. Padahal, sumber informasi yang ada di Wikipedia belum tentu benar semuanya.

Menulis

Menulis semakin jarang dilakukan semenjak adanya komputer, laptop ataupun smartphone. Kebanyakan mereka lebih suka mengetik daripada menulis. Jika hal ini semakin sering dilakukan, tidak menutup kemungkinan bahwa orang-orang akan kehilangan kemampuan menulisnya.

Mengingat Nomor Telepon

Mengingat nomor telepon juga menjadi salah satu kemampuan manusia yang kian hilang. Padahal, dengan mengingat paling tidak 3 nomor telepon, akan menyelamatkan kamu dari keadaan darurat yang mungkin saja terjadi.

Meletakan Teknologi

Ini merupakan hal yang cukup penting dan sudah banyak orang mulai kehilangan kemampuan yang satu ini. Meletakan teknologi bisa membuat kamu merasa lebih bebas dari sebelumnya. Akan tetapi, sekarang orang-orang sulit sekali meninggalkan teknologinya. Video diatas akan memberitahumu tentang hal yang bisa dilakukan dengan menonaktifkan teknologi.

7 Cara Memanfaatkan Smartphone Android Jadul yang Tak Terpakai

Seberapa sering kamu membeli smartphone baru? Jawabnya bisa dua tahun sekali, setahun sekali, atau bahkan enam bulan sekali. Banyaknya model smartphone yang dirilis seringkali menjadi godaan ampuh bagi kita untuk segera membelinya.
Setelah membeli smartphone baru, biasanya smartphone lama akan dijual untuk menambal kekurangan dana membeli smartphone baru tadi. Namun, bagaimana jadinya jika smartphone yang kita gunakan adalah smartphone keluaran tiga tahun lalu yang notabene sudah tidak laku dijual?
Daripada hanya menyimpannya di dalam lemari, berikut adalah 7 cara memanfaatkan smartphone jadul agar lebih berguna untuk kegiatan sehari-hari.

Telepon WiFi

Kamu tak perlu menggunakan SIM card pada smartphone jadul yang kamu miliki. Di era serba WiFi seperti sekarang ini, kamu bisa menjadikannya sebagai alat komunikasi berbasis WiFi dengan meng-install aplikasi seperti Skype, WhatsApp, dan BBM. Tanpa SIM card, baterai smartphone juga jadi lebih irit.

Remote control

Biasanya, smartphone jadul masih memiliki port infrared. Nah, kamu bisa memanfaatkannya sebagai remote control TV di rumah. Aplikasinya bisa kamu download langsung dari Google Play Store.

Pencatat resep masakan

Masih dengan memanfaatkan WiFi, kamu bisa tempatkan smartphone jadulmu di dapur, buat holder atau gantung di tembok. Fungsinya tak lain sebagai "contekan" daftar menu untuk memasak aneka jenis masakan.

GPS

Perangkat GPS murni dijual seharga Rp1 hingga Rp3 juta. Namun kamu bisa menjadikan smartphone jadul sebagai perangkat GPS dengan meng-install aplikasi GPS yang bisa bekerja dengan sistem offline. Kamu bisa men-download peta lokasinya terlebih dahulu sehingga bisa menggunakannya tanpa koneksi Internet.

Gameboy

Banyak orang yang menjadikan smartphone sebagai perangkat untuk bermain game kasual sekaligus alat komunikasi. Jika punya smartphone jadul yang tak terpakai, mengapa kamu tak menjadikannya sebagai "gameboy" untuk memainkan game-game kasual yang ada di Google Play Store.

Media player

Dahulu kita mengenal Walkman yang fungsinya hanya untuk mendengarkan musik. Namun dengan smartphone jadul, kamu tak hanya bisa mendengarkan musik, namun juga bisa menonton video meski layarnya tak terlalu besar.

Jam weker

Zaman sekarang sudah sulit mencari jam weker, kecuali di hotel. Jika kamu punya smartphone jadul yang tak terpakai, menjadikannya sebagai jam weker untuk alarm mungkin jauh lebih berguna daripada hanya menyimpannya di dalam lemari.

Bocoran Empat Smartphone Windows Phone Terbaru Microsoft

Secara resmi, Microsoft telah menghadirkan smartphone Windows Phone pertamanya melalui Lumia 535 yang tidak lama lagi akan hadir di tanah air dengan harga Rp.1,7 juta. Dan untuk smartphone berikutnya, Microsoft sudah mempersiapkan empat smartphone seperti dikutip dari AdDuplex yang mendapatkan bocoran atas penampakan empat smartphone terbaru Microsoft. Dari bocoran tersebut, Microsoft akan menghadirkan empat smartphone yang memiliki layar antara 4 inci dan 5,7 inci dimana masing-masing membidik pasar berbeda.
Yang pertama, Microsoft menggunakan kode Microsoft RM 1069/1070/1071, yang merupakan smartphone berlayar 4 inci dengan resolusi 480 x 800 piksel. Jika melihat dari ukuran layarnya, smartphone ini ditujukan khusus untuk negara berkembang untuk menantang perangkat Android di segmen low-end.
Yang kedua menggunakan kode Microsoft RM 1072/1075 yang menggunakan layar berukuran 5 inci dengan resolusi 720p dan akan membidik segmen kelas menengah. Untuk yang ketiga yaitu Microsoft RM 1062/1063/1064/1065 yang merupakan phablet dimana memiliki ukuran layar 5,7 inci dengan resolusi 720p. Diperkirakan tipe ini nantinya akan menggunakan nama Lumia 1330. Untuk tipe yang terakhir adalah Microsoft RM 1078 yang khusus untuk pasar di Amerika Serikat.
Sayangnya, Microsoft sendiri belum akan menghadirkan semartphone barunya sampai diluncurkannya Windows 10. Sistem operasi terbaru ini nantinya memang akan digunakan pada smartphone terbaru. Artinya empat penampakan smartphone tersebut baru akan rilis setelah hadirnya Windows 10 yang diperkirakan pertengahan tahun 2015 nanti.

Asus FonePad 7 Andalkan Prosesor Intel Quad-Core 64-bit

sus kembali menghadirkan varian tablet nya melalui seri FonePad 7 FE375CXG. Seri ini merupakan pembaruan dari seri sebelumnya yang sama-sama menggunakan layar 7 inci. Seri sebelumnya memiliki spesifikasi yang mirip, kecuali pada bagian prosesor yang menjadi pembeda. FonePad 7 terbaru ini menggunakan prosesor Intel Atom Z3530 dengan 4 inti berkecepatan 1,33 Ghz yang sudah mendukung teknologi pemrosesan 64-bit. Prosesor Intel terbaru untuk mobile ini dibangun dengan arsitektur Silvermont dengan fabrikasi 22nm.
Untuk mengoptimalkan kinerjanya, selain instruski 64-bit bagi proses pengolahan data yang lebih cepat, dilengkapi pula dengan cache yang lebih besar yaitu 1MB. Hal ini guna menghindari terjadinya bottleneck saat mengolah data. Juga sudah mendukung memori jenis DDR3 yang mampu bekerja lebih cepat namun dengan penggunaan energi yang lebih rendah.
Layarnya menggunakan mode LED Baclight WXGA 7 inci dengan resolusi 1280 x 800 piksel dengan teknologi IPS. Untuk menghindari bercak jari, telah dilapisi oleh anti-fingerprint coating.
Untuk keluaran suara, Asus telah menyempurnakannya dengan menghadirkan dual front speaker yang telah mendapat sertifikasi dari SonicMaster. Dengan posisi yang ditempatkan di bagian depan tablet, akan menghasilkan efek audio surround serta suara yang lebih kencang.
ASUS Fonepad 7 FE375CXG akan hadir di pasaran Indonesia mulai awal Desember 2014 di kisaran harga Rp2,399 juta.

Saingi Android, Tablet Berbasis Windows Ditawarkan dengan Harga Murah

Untuk urusan tablet, sistem Android bisa dibilang menguasai pasar berkat banyaknya varian yang dihadirkan dari berbagai produsen. Bahkan di tanah air, kehadirkan produsen lokal yang menawarkan tablet dengan harga terjangkau, membuat pesaing Android tidak mampu mengikuti jejaknya.
Tapi tunggu dulu, belum lama ini beberapa produsen seperti Hewlett-packard, Toshiba, dan E-Fun menghadirkan tablet berbasis Windows yang ditawarkan dengan kisaran harga dibawahUS$100.Diantaranya HP Stream 7 yang memiliki harga resmi US$99. Memiliki layar 7 inci dengan resolusi 1280 x 800 piksel dan memiliki bobot 349 gram yang menawarkan daya tahan baterai hingga 8 jam. Memiliki kamera depan 0,3 MP dan kamera utama 2 MP, media simpan 32 GB, serta prosesor berbasis Intel dan RAM 1 GB. Yang unik, terdapat fitur untuk saling berbagi musik ke beberapa perangkat rumah lainnya.
Dari produsen Toshiba hadir seri Encore Mini yang dijual di toko online Microsoft seharga US$99. Spesifikasinya mirip dengan HP Stream 7 namun dengan resolusi 1024 x 600 piksel serta kapasitas simpan 16 GB. Dan bagi yang ingin berlayar 8 inci, hadir E-Fun Nextbook yang dijual seharga US$99. Spesifikasi cenderung mirip dengan Toshiba Encore Mini namun E-Fun memberikan keunggulan berupa slot micro-HDMI untuk koneksi ke TV denifisi tinggi.
Ketiganya sudah menggunakan Windows 8.1 dan bisa menjalankan fungsi dasar seperti membuka dokumen, menjelajah internet, menonton film, serta memainkan game Xbox. Perangkat-perangkat tersebut juga bisa digunakan untuk berkomunikasi via Skype. Langkah ini bisa jadi ditempuh untuk mengalahkan dominasi Android, khususnya di segmen tablet murah.

Review Sony Xperia T3: Phablet yang Nyaman Digenggam

Tidak ada yang perlu diragukan dari Sony dalam hal desain. Material dan finishing yang sempurna membuat produk-produk Sony, terutama untuk kelas menengah dan atas, selalu tampil prima. Tidak terkecuali phablet terbaru Sony Xperia T3 yang terasa nyaman saat digenggam.
Begitu pula halnya dalam pemilihan hardware. Spesifikasi yang dibenamkan pada phablet ini sudah mencukupi untuk menjalankan aplikasi-aplikasi masa kini. Keputusan terakhir yang sangat menentukan bergantung pada satu faktor: harga. Di Indonesia, Sony Xperia T3 dijual dengan harga Rp4.499.000.

Specification

  • Chipset : Qualcomm MSM8928-2 Snapdragon 400
  • CPU : 4-core 1,4 GHz
  • Internal Storage: 8 GB
  • External Storage: Ya
  • Sistem Operasi: Android 4.4
  • RAM : 1 GB
  • Layar : 5,3 inci
  • Resolusi : 1280 x 720 piksel
  • Dimensi : 15 x 7,7 x 0,7 cm
  • Bobot : 148 gram
  • Baterai : Li-Ion 2.500 mAh
  • Kamera : 8 MP (belakang) dan 1,1 MP (depan)
  • Paket Penjualan : Manual, Earphone, Charger, Kabel data
  • Bluetooth : Ya
  • Jaringan : GSM (Single SIM)
  • NFC : Ya
  • Wi-Fi : Ya
  • Micro USB : Ya
  • Radio : Ya
  • Browser : HTML 5
  • Proteksi : N/A
  • GPS : Ya
  • Anti-air : Tidak
  • Anti-debu : Tidak
  • Warna : Black, White, Purple

Handling

Sony Xperia T3 adalah sebuah smartphone berlayar besar. Ukuran layarnya yang 5,3 inci membuat Xperia T3 termasuk dalam kategori phablet (smartphone-tablet), sebutan untuk smartphone dengan layar lebih dari 5 inci namun kurang dari 7 inci. Oleh karena itu, Xperia T3 terasa cukup besar ketika digenggam dengan satu tangan.
Meskipun begitu, Sony tetap benar-benar memperhitungkan kenyamanan dan keamanan penggunanya. Ukuran fisik Xperia T3 yang cukup besar diimbangi dengan bobot yang ringan (148 gram) dan ketebalan hanya 0,7 cm. Selain itu, Sony menggunakan bahan sejenis karet untuk melapisi bagian belakangnya agar tidak licin. Bingkai di bagian sisi kiri dan kanan yang permukaannya dibuat sedikit berlekuk juga sangat membantu pengguna untuk menggenggam Xperia T3 dengan mantap.
Seperti smartphone lain yang termasuk dalam kategori phablet, Xperia T3 juga memiliki karakteristik handling yang sama yaitu cukup sulit untuk digunakan dengan satu tangan. Layarnya yang lebar membuat beberapa tampilan menu sulit dijangkau dengan ibu jari sewaktu kamu menggunakannya sambil berdiri di angkutan umum, misalnya. Terlebih lagi bagi pengguna yang tangannya kecil.
Oleh karena itu, kami sarankan untuk menyimpan Xperia T3 di saku kemeja atau celana saat kondisi penggunaannya kurang ideal. Pasalnya, meskipun fisik Xperia T3 cukup besar namun masih bisa masuk ke dalam saku dengan cukup nyaman.Satu hal yang kami rasa cukup mengganggu adalah posisi kamera belakang. Letaknya berada di sudut kiri atas nyaris di pojok bodi. Ketika kami mencoba mengambil gambar, kamera kerap terhalang jari sehingga terasa mengganggu. Ini terjadi karena telapak tangan harus membuka cukup lebar untuk menyesuaikan dengan lebar bodi Xperia T3 saat hendak mengambil gambar.

Software

Sony tidak banyak membuat kustomisasi pada user interface-nya. Pengguna setia smartphone Sony pasti sudah akrab dengan interface khas Sony Xperia UI yang elegan tanpa terlalu banyak aksesori. Ini tentu memudahkan, baik pengguna setia Sony maupun pengguna yang baru beralih menggunakan produk Sony.
Sony Xperia T3 sudah dibekali Android KitKat 4.4.2 sebagai OS-nya. Meskipun tidak banyak kustomisasi pada user interface-nya, Sony tetap menyajikan beberapa sentuhan untuk meningkatkan pengalaman penggunanya. Di antaranya adalah drop down bar yang menampilkan berbagai notifikasi (SMS, e-mail, messaging, dan lain-lain) yang mengalamiredesign kecil. Selain itu, fitur recent apps kini menyediakan favourite bar untuk mengakses berbagai aplikasi yang paling sering digunakan dengan lebih cepat.
Yang cukup menarik dari user interface Xperia T3 adalah side bar yang terletak di sisi kiri layar. Fungsi side bar ini adalah untuk mengatur tampilan aplikasi di app drawer. Pengguna bisa mengatur secara manual, berdasarkan urutan abjad, urutan waktu peng-install-an aplikasi, atau hanya menampilkan aplikasi-aplikasi yang paling sering digunakan. Side bar ini juga bisa digunakan untuk meng-uninstall aplikasi dan mengakses Play Store.

Hardware

Sebagai smartphone kelas menengah, spesifikasi hardware Xperia T3 tidak jauh berbeda dengan produk lain di kelasnya seperti Lenovo S850, LG L90, bahkan Motorola Moto G. Oleh karena itu, kinerja Xperia T3 pun tidak istimewa namun tetap memuaskan.
Ketika menjalankan empat sampai lima aplikasi secara bersamaan, kami tidak mengalami lagataupun hang. Bahkan ketika kami membuka beberapa tab sekaligus di browser Chrome sambil menjalankan beberapa aplikasi lain, semuanya berjalan dengan mulus. Perpindahan dari satu aplikasi ke aplikasi lain atau scrolling layar ke atas dan ke bawah bisa dilakukan dengan lancar tanpa tersendat.
Akan tetapi, lain ceritanya ketika Xperia T3 digunakan untuk bermain game. Bukan masalah kalau Xperia T3 digunakan memainkan game-game kasual seperti Clash of Clans, Swing Copters, Flappy Bird atau Subway Surfers. Tapi kalau ingin memainkan game-game dengan tampilan grafis yang “wah” seperti Real Racing 3 dan Modern Combat 5: Blackout, Xperia T3 bukan pilihan yang tepat. Pasalnya, akan terasa lag pada saat game ini dijalankan.
Layar Xperia T3 menggunakan IPS LCD capacitive touchscreen. Untuk menyempurnakan gambar yang ditampilkannya, Sony membenamkan fitur Triluminos Display dan Mobile BRAVIA Engine 2. Hasilnya bisa kami rasakan ketika memutar video dengan resolusi 720p dan 1080p. Gambar kedua video itu tampil jernih dengan saturasi dan kontras warna yang cukup natural. Hasil yang sama juga kami dapatkan ketika melihat foto.
Sayangnya, tampilan layar yang memuaskan itu membuat kinerja baterai Xperia T3 kedodoran. Baterai Li-Ion 2.500 mAh-nya pun jadi terasa kurang mencukupi. Pasalnya, layar smartphone ini menyedot daya yang cukup besar supaya bisa menghasilkan tingkat kecerahan yang baik.
Fitur lain yang juga cukup menyedot daya adalah fungsi getar setiap kali kita menekan keyboard. Getarannya yang cukup keras tentu membutuhkan pasokan daya yang lumayan. Terlebih lagi fungsi itu diset menjadi default oleh Sony sehingga pengguna harus menonaktifkannya secara manual.

Benchmark

Sebagai smartphone kelas menengah, Xperia T3 termasuk memuaskan meskipun tidak bisa dibilang istimewa. Untuk penggunaan standar seperti browsing, chatting dengan aplikasi messenger (WhatsApp, BlackBerry Messenger (BBM), Line, Kakao Talk), mengakses media sosial, dan memainkan game kasual, Xperia T3 bisa melakukannya dengan baik. Tapi tidak demikian halnya saat memainkan game berat.
Untuk menguji performanya, kami menggunakan aplikasi benchmark sintetis. AnTuTu Benchmark kami gunakan untuk mengukur performa prosesor. Berdasarkan hasil pengujian, CPU quad-core 1,4 GHz yang disematkan mampu mengungguli rivalnya yang dipasangkan dengan chipset lain pada Xiaomi Redmi.
Pengujian performa baterai kami lakukan dengan menggunakan AnTuTu Tester. Kapasitas baterai Li-Ion 2.500 mAh ternyata masih kewalahan dalam memasok daya yang diperlukan dibandingkan baterai Xiaomi Redmi yang kapasitasnya lebih kecil.
Aplikasi 3D Mark Ice Storm Unlimited kami pilih untuk menguji performa grafis. Di sini, GPU Adreno 305 yang dipadukan Qualcomm MSM8928-2 Snapdragon 400 mampu mengungguli GPU PowerVR SGX544MP2 yang dipasangkan dengan MediaTek MT6589T.
SunSpider kami gunakan untuk menguji responsivitas saat browsing menggunakan Google Chrome. Berdasarkan hasil benchmark, Xperia T3 masih cukup andal saat digunakan untuk browsing.

Imaging

Untuk urusan foto maupun video, Sony tidak mau main-main. Kamera utama dengan resolusi 8 MP yang terdapat pada Xperia T3 dibekali dengan sensor Exmor RS for mobile image sensor. Selain itu, ada pula fitur SteadyShot untuk mengurangi getaran saat mengambil gambar sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur (kabur).
Fitur-fitur kamera Xperia T3 sangat lengkap. Berbagai mode pemotretan tersedia, baik yang otomatis maupun manual. Bahkan, Sony juga menyediakan aplikasi terintegrasi yang bisa digunakan untuk menghasilkan kreasi foto yang menarik.
Kami melakukan pengujian kamera di dalam dan di luar ruangan. Untuk pemotretan di dalam ruangan, kami menggunakan objek yang sama dan kamera diset pada mode Auto. Pemotretan pertama di dalam ruangan kami lakukan tanpa menggunakan flash. Hasilnya, detail objek kurang bisa ditampilkan dengan baik. Warna yang tampil pun cenderung dominan kuning.
Pada pengujian di dalam ruangan berikutnya, kami memotret objek yang sama dengan menggunakanflash dan menempatkan fokus pada jagung. Hasilnya sedikit lebih baik, namun masih belum memuaskan.
Ketika digunakan untuk memotret di luar ruangan, hasilnya juga tidak jauh berbeda. Dengan menggunakan mode Auto dan tanpa flash, foto yang dihasilkan terlihat kurang tajam. Detail pada dedauanan tidak bisa ditangkap dengan baik. Perbedaan warna hijau tanaman satu dan yang lainnya juga tidak terlalu terlihat jelas.

Verdict

Sony Xperia T3 bukan smartphone yang akan menjadi raja di kelas menengah. Performanya memang sudah memuaskan untuk digunakan sehari-hari. Namun sayangnya, kemampuan kamera dan daya tahan baterainya menjadi nilai minus yang membuatnya urung menjadi pilihan utama.